Industri makanan kini berkembang dengan sangat pesat. Produk makanan yang diproduksi oleh industri-industri makanan ini tentunya harus aman dikonsumsi oleh konsumen.
Tak hanya itu, produk makanan yang diproduksi sebaiknya merupakan makanan yang sehat dan mengandung gizi yang cukup untuk tubuh manusia. Hal ini karena tubuh manusia memerlukan makanan yang sehat dan bergizi agar otak dan tubuh memperoleh nutrisi yang cukup untuk membentuk energi.
Selain itu, adanya ISO 22000 mendorong perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan makanan untuk benar-benar menjaga kualitas dan memastikan keamanan produk makanan yang diproduksinya. ISO 22000 berisi mengenai standar-standar yang berlaku secara global/ internasional tentang sistem manajemen keamanan pangan.
Di Indonesia sendiri juga terdapat beberapa peraturan yang mengharuskan perusahaan yang bergerak di bidang makanan memperhatikan pengelolaan dan kualitas produk yang dihasilkannya. Peraturan tersebut berupa Peraturan Pemerintah (PP) 86 tahun 2019 tentang Keamanan Pangan.
Oleh karena itu, perusahaan yang bergerak di bidang makanan harus menerapkan food safety dan kontrol kualitas. Jika food safety dan kontrol kualitas diterapkan, maka akan menjadi jaminan bahwa perusahaan melakukan proses produksi dengan aman mulai dari penerimaan bahan baku, pengelolaan, pengemasan, hingga penyajiannya.
Pelatihan atau training berkaitan dengan food safety tentunya juga sangat diperlukan oleh perusahaan yang bergerak di bidang produksi makanan. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan meningkatkan kemampuan karyawan suatu perusahaan dalam pengelolaan produk dalam industri pangan yang aman dan sehat untuk dikonsumsi. Di dalam pelatihan ini juga akan dibahas mengenai penyakit yang termasuk food borne disease.
Secara lebih rinci, berikut ini materi yang umumnya dibahas dalam pelatihan food safety:
-
Proses Produksi Makanan
Aspek fasilitas dan bangunan meliputi fasilitas mencuci tangan, fasilitas disinfeksi, toilet, ventilasi, pencahayaan, penanganan limbah, suplai air, dan lain sebagainya. Aspek food handling meliputi proses pendinginan, thawing, memasak, pencegahan kontaminasi silang, pengemasan, penyajian, dan lain sebagainya. Pada materi ini juga akan dibahas mengenai peralatan, utensil, dan transportasi.
-
Persyaratan Hygiene dan Sanitasi
Aspek ini akan membahas tentang cleaning and disinfection, hygiene control, penampungan/ pembuangan limbah, dan lain sebagainya.
-
Personal Hygiene dan Aspek Kesehatan
Aspek ini akan membahas mengenai pelatihan hygiene, kebersihan/ kebiasaan karyawan, penggunaan sarung tangan/ perlengkapan lainnya, pemeriksaan kesehatan, dan lain sebagainya.
-
Quality Control
Aspek ini mencakup safety samples, labeling, HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points), outbreak investigation, dan lain sebagainya.
Selain penyampaian materi dan pemberian contoh, pelatihan food safety biasanya disampaikan dengan metode interaktif dan atraktif. Peserta akan diberikan waktu untuk aktif dalam diskusi interaktif. Metode ini tentunya bertujuan agar seluruh peserta training lebih memahami dan nantinya mampu mengaplikasikan materi training dalam aktivitas pekerjaannya. Selain itu, di akhir pelatihan akan akan tes untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan.
Pelatihan food safety ini juga akan dipandu oleh satu orang atau beberapa training yang sudah professional dan berpengalaman dan tersertifikasi di bidang food safety. Sehingga, peserta tidak perlu lagi ragu akan materi yang disampaikan dalam pelatihan ini.
Pelatihan ini sebaiknya diikuti oleh seluruh karyawan yang bekerja di industri pengolahan makanan. Tentunya pelatihan ini sangat bermanfaat bagi karyawan yang bekerja di industri pengelolaan makanan. Berikut ini beragam manfaat yang diperoleh ketika Anda mengikuti training food safety:
Meningkatkan Pengetahuan dan Kemampuan Karyawan
Setelah mengikuti pelatihan food safety, karyawan diharapkan memahami pentingnya cara pengolahan pangan yang baik. Selain itu, karyawan juga memperoleh kemampuan yang dapat diaplikasikan dalam mengelola makanan di perusahaan. Hal ini tentunya bertujuan agar produk yang dihasilkan sehat, aman dikonsumsi, dan bebas dari penyakit yang dapat disebabkan dari pengelolaan makanan yang tidak tepat.
Mengetahui Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Keracunan Makanan
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan makanan tentunya diharapkan layak dan aman dikonsumsi oleh masyarakat luas. Aman di sini berarti tidak membahayakan kesehatan konsumen atau tidak menimbulkan keracunan bagi konsumen yang mengkonumsinya.
Pengetahuan tentang fakor-faktor penyebab keracunan makanan akan dibahas dalam pelatihan food safety, sehingga karyawan yang mengikuti pelatihan ini diharapkan mampu memahaminya. Karyawan yang mengikuti pelatihan ini diharapkan juga memahami cara pencegahan agar produk makanan yang dihasilkan terhidar dari penyakit dan tidak menyebabkan terjadinya keracunan makanan.
Membangun Citra Positif Perusahaan
Suatu perusahaan yang memberikan pelatihan food safety terhadap karyawannya tentunya akan memberikan citra postif bagi perusahaan. Perusahaan akan dianggap peduli dengan pengembangan pengetahuan dan kemampuan karyawan.
Selain itu, perusahaan dengan karyawan yang sudah mengikuti pelatihan food safety juga menjadi jaminan tersendiri bahwa perusahaan tersebut sudah menjalankan seluruh proses bisnisnya dengan mengedepankan kualitas dari produk.
Produk makanan yang dihasilkan perusahaan ini tentunya sudah dijamin kualitasnya sehingga aman dan sehat dikonsumsi oleh masyarakat luas. Konsumen pun akan semakin percaya dengan produk dari perusahaan tersebut. Hal ini tentunya akan meningkatkan keuntungan bagi perusahaan.
Pelatihan food safety memang sangat diperlukan dalam industri pengelolaan makanan. Salah satu perusahaan konsultan yang menediakan jasa pelatihan atau training food safety adalah Catalyst Consulting. Anda dapat menghubungi dan berkonsultasi dengan pihak Catalyst Consulting.