Laboratorium merupakan salah satu tempat untuk melakukan berbagai penelitian atau riset tentang berbagai hal berdasarkan ilmu pengetahuan. Tentunya untuk mendapatkan hasil yang tepat diperlukan personel laboratorium yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan yang memadai.
Hal ini sesuai dengan tujuan utama dari penerapan ISO/IEC 15025:2017. Tujuannya adalah menciptakan kompetensi laboratorium yang mampu menghasilkan data yang teliti dan tepat secara konsisten. Salah satu faktor utama untuk mencapai tujuan tersebut adalah sumber daya yang mendukung pelaksanaan semua kegiatan di laboratorium.
Selain fasilitas dan lingkungan, sumber daya yang dimaksud adalah sumber daya manusia berupa personel laboratorium itu sendiri. Personel laboratorium yang dimaksud terdiri dari pimpinan manajemen laboratorium, operator teknis, supervisor analis, analis, dan bagian manajemen.
Kompetensi Personel Laboratorium
Apa saja kompetensi yang harus dimiliki personel laboratorium?
Terdapat 7 kompetensi dasar personel laboratorium berdasarkan ISO/IEC 15025:2017. Tujuh kompetensi tersebut yaitu:
- Mampu melakukan verifikasi sebuah metode.
- Mampu membuat perencanaan pengembangan metode dan validasinya.
- Mampu mengevaluasi signifikansi penyimpangan data.
- Memiliki kemampuan dalam mengoperasikan alat atau instrumen laboratorium.
- Menguasai teknik pengujian dan kalibrasi sesuai prosedur.
- Mampu melakukan evaluasi data hasil pengujian dan kalibrasi.
- Tanda tangan di hasil pengujian dan pertimbangan proses evaluasi keabsahan data sebelum diterbitkan.
Pihak laboratorium juga harus memenuhi poin-poin dalam persyaratan sumber daya manusia agar bisa digunakan untuk mengembangkan panduan mutu laboratorium pengujian atau kalibrasi.Â
Pertama, seluruh personel laboratorium harus bertindak secara tidak memihak, kompeten, dan mampu bekerja sesuai sistem manajemen laboratorium. Sistem manajemen laboratorium mengatur tentang persyaratan kompetensi sesuai tugas, seleksi, pelatihan, supervisi, otorisasi, monitoring, mutasi, pensiun, pengunduran diri, dan lain sebagainya.
Semuanya diatur agar tidak mengganggu proses kerja yang ada di laboratorium. Jangan sampai kinerja laboratorium bermasalah karena adanya pengunduran diri personel secara mendadak atau karena alasan lainnya.
Kedua, laboratorium harus melakukan dokumentasi persyaratan kompetensi setiap personel yang mempengaruhi hasil kegiatan dalam laboratorium. Hal tersebut termasuk:
- Persyaratan untuk pendidikan
- Kualifikasi
- Pelatihan
- Pengetahuan teknis
- Keterampilan
- Pengalaman
Ya, laboratorium harus bisa menunjukkan bukti berupa sertifikat atau bukti lainnya yang menunjukkan bahwa semua personel telah memiliki kompetensi tersebut.
Ketiga, laboratorium harus bisa memastikan bahwa setiap personel laboratorium memiliki kompetensi untuk melakukan pekerjaan atau penelitian di laboratorium yang menjadi tanggung jawabnya untuk melakukan evaluasi signifikansi penyimpangan.
Keempat, pihak manajemen laboratorium harus melakukan komunikasi kepada seluruh personel tentang tugas, tanggung jawab, dan wewenang mereka. Semua ini harus dijelaskan secara detail dan mendalam.
Kelima, laboratorium juga harus memiliki prosedur atau aturan dan menyimpan rekaman tentang:
- Penentuan persyaratan kompetensi
- Pemilihan personel
- Pelatihan personel
- Supervisi personel
- Pemberian wewenang ke personel
- Pemantauan kompetensi personel
Keenam, laboratorium harus memberikan otorisasi kepada personel untuk melakukan kegiatan tertentu yaitu:
- Pengembangan, modifikasi, verifikasi, dan validasi metode.
- Analisis hasil, termasuk pernyataan kesesuaian terhadap pendapat dan interpretasi.
- Pelaporan, pengecekan, dan pengesahan hasil.
Cara Meningkatkan Kompetensi Personel Laboratorium
Evaluasi kinerja personel laboratorium dilakukan untuk melihat kinerja para personel. Jika ditemukan personel yang belum atau kurang memenuhi kompetensi terutama secara teknis, maka laboratorium harus mengadakan pelatihan. Pelatihan ini bertujuan agar kemampuan dan keterampilan personel laboratorium meningkat demi meningkatkan kinerja laboratorium.
Pelatihan tersebut dapat berupa pelatihan internal maupun pelatihan eksternal. Pelatihan internal dapat diselenggarakan dengan pemberi materi berasal dari internal laboratorium. Tentunya narasumber tersebut harus merupakan personel yang lebih senior dan memiliki kemampuan lebih tinggi.
Pelatihan eksternal dapat diselenggarakan dengan mengundang narasumber dari pihak luar laboratorium. Selain itu, personel juga bisa mengikuti pelatihan yang diadakan oleh lembaga pemerintah maupun lembaga swasta.
Tentunya pelatihan harus diselenggarakan oleh lembaga swasta yang memiliki kompetensi dan sudah professional serta berpengalaman di bidangnya. Salah satu rekomendasi lembaga swasta penyelenggara pelatihan adalah Catalyst Consulting.
Melalui pelatihan ini para personel laboratorium bisa mengikuti pelatihan ISO/IEC 15025:2017 atau jenis pelatihan lainnya yang berkaitan dengan kompetensinya. Selain mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi atau kemampuan, para personil juga akan mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi serta mendengarkan pengalaman dari para narasumber.
Para personel laboratorium memang harus memiliki pengetahuan, kompetensi atau keterampilan yang memadai guna mendukung kinerja laboratorium. Laboratorium yang memiliki sumber daya manusia dengan kompetensi yang memadai tentu bisa menghasilkan hasil atau data yang lebih akurat dan dapat dipercaya.