Seiring dengan berjalannya waktu, hampir seluruh negara di dunia ini mengalami perkembangan yang begitu pesat dalam berbagai jenis industri. Hal ini terbukti dengan semakin meningkatnya jumlah perusahaan yang mulai dibangun. Pada mulanya perusahaan-perusahan ini menjalankan manajemen sistem yang berbeda-beda tanpa ada standar yang jelas dan sama.
Namun, ternyata timbul beberapa masalah akibat perbedaan standar tersebut. Misalnya masalah impor dan ekspor yang terkendala karena adanya perbedaan standar antar negara. Hal ini kemudian diatasi dengan dibangunnya ISO (The International Organization for Standardization).
ISO (The International Organization for Standardization) merupakan suatu organisasi berstandar internasional untuk mengukur standarisasi suatu perusahaan yang bergerak di berbagai bidang industri. Kini ISO telah berkembang dan memiliki banyak jenis.
Jenis-jenis ISO antara lain:
- ISO 9001 Quality Management Systems
- ISO 14001 Environmental Management Systems
- ISO 45001 Occupational Health and Safety Management Systems
- ISO/IEC 27001 Information Security Management Systems
- ISO TS 16949 Otomotif Management System
- ISO/IEC 17025
Selain 6 jenis ISO di atas, terdapat juga ISO yang bergerak dalam sistem keamanan pangan yaitu ISO 22000. ISO 22000 merupakan standar bagi perusahaan yang bergerak di bidang pangan.
ISO 22000 sebagai sistem manajemen keamanan pangan mengharuskan adanya standar untuk suatu pengendalian bahaya signifikan yang dapat terjadi dalam proses pengolahan makanan. Bahaya yang dimaksud di sini dapat berasal dari bahan baku dan bahaya yang berasal dari tempat pengolahan. Pengendalian bahaya ini dilakukan dengan menggunakan HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point).
HACCP adalah sebuah sistem yang diterapkan di perusahaan pangan sebagai alat bantu pengendalian bahaya, kecelakaan, atau kontaminasi yang dapat terjadi dalam pengolahan makanan. Penerapannya dalam industri pangan akan membantu proses identifikasi dan analisis segala risiko kontaminasi dalam seluruh rantai proses produksi. Sistem ini kemudian dapat membantu menentukan prosedur penanganan atau kontrolnya serta cara pencegahannya agar tidak terjadi kembali.
HACCP dalam pelaksanaannya terdiri atas beberapa tahapan. Di dalam tahapan tersebut terdapat dua pendekatan dalam pengendalian risiko, yaitu CCP dan OPRP.
CCP (Critical Control Point) adalah suatu tindakan khusus yang dilakukan untuk menghilangkan bahaya spesifik. Caranya dengan menetapkan titik kritis bahaya sebagai acuan kendali. Sebagai contoh, di suatu proses produksi ternyata ditemukan bakteri Salmonella sp. Upaya pengendalian yang dilakukan berupa penerapan metode pasteurisasi dengan titik kritis suhu 720C selama kurang lebih 15 menit.
OPRP (Operational Pre Requisite Program) adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk memastikan bahaya yang terjadi dapat dikendalikan dalam batasan yang dapat diterima. Sebagai contoh jika terdapat bahaya bakteri E. Coli, maka upaya pencegahan yang dapat dilakukan berupa pendinginan bahan baku di lemari pendingin dengan suhu di bawah 50C.
Contoh lainnya dari OPRP, yaitu:
- Glass control
- Zoning
- Pest control
- Equipment sanitizing
- Hand washing and sanitizing
CCP dan OPRP sekilas memang tampak mirip. Perbedaan mendasarnya adalah CCP memiliki titik kritis dan tindakan pengendalian khusus untuk menghilangkan bahaya. Berbeda dengan CCP, OPRP memang tidak memiliki titik kritis. Tetapi OPRP lebih menekankan pada tindakan pencegahannya.Â
Meskipun sedikit berbeda, CCP dan OPRP memiliki peran yang sama-sama penting dalam HACCP demi menjaminnya pelaksanaan sistem manajemen keamanan pangan yang sesuai standar.
Itulah penjelasan penting mengenai CCP dan OPRP dalam HACCP. Pengetahuan tentang ketiganya harus benar-benar dipahami dan dilaksanakan terlebih bagi Anda yang berkerja di industri pangan.
Nah, Anda bisa mempelajari lebih dalam tentang ketiganya dengan mengikuti pelatihan atau training HACCP..
Tidak usah bingung tentang cara mengikuti training ini. Anda bisa langsung menghubungi dan berkonsultasi dengan Catalyst Consulting melalui website-nya dengan mengunjungi Catalyst Consulting.
Selain pelatihan HACCP, Anda juga bisa mengikuti banyak pelatihan lainnya untuk menambah pengetahuan dan kemampuan Anda! Misalnya, training Food Safety, training K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), training GMP (Good Manufacturing Practice), HAS 23000, dan berbagai training lainnya.
Pastinya semua training yang Anda ikuti akan menambah pengetahuan dan kemampuan Anda lho. Jadi jangan ragu lagi ya untuk mengikuti berbagai jenis training dan jangan lupa berkonsultasi di Catalyst Consulting!