Pahami Perbedaan Food Waste dan Food Loss

Pahami Perbedaan Food Waste dan Food Loss

Pahami Perbedaan Food Waste dan Food Loss – Perbedaan food waste dan Food Loss sebenarnya tidak jauh berbeda secara konsep, karena sama-sama berakhir di tempat pembuangan akhir. Indonesia merupakan penyumbang sampah makanan terbesar kedua di dunia, setelah Arab Saudi, dengan kontribusi yang cukup besar. 

Padahal sisa makanan itu sendiri bisa berakibat fatal bagi kehidupan, misalnya kelaparan. Tingkat kelaparan di Indonesia serius, fakta ini disampaikan oleh Global Hunger Index. Banyak orang lapar di lingkungan sekitar harus membuat orang bercermin tentang gaya hidup mereka.

Perbedaan Food Waste dan Food Loss 

Food loss adalah sisa makanan dari bahan makanan seperti sayur-sayuran, buah-buahan, atau bahan mentah tetapi tidak dapat diolah lebih lanjut sehingga akhirnya terbuang percuma. Karena itu, orang kesulitan mencari makanan. Di Indonesia sudah banyak kasus seperti itu, seperti di Kabupaten Banyuwangi dimana petani buah naga membawa hasil panennya ke sungai. Kondisinya sangat disayangkan, padahal masih bisa digunakan. 

Penyebab dari kasus ini adalah proses pasca panen yang tidak sesuai harapan (kualitas di bawah standar), terdapat kendala pada proses penyimpanan dan penurunan permintaan. Permainan harga antara agen dan distributor dapat memicu lonjakan harga, sehingga pada akhirnya tidak terjual juga menjadi faktor. Selain itu, penyimpanan yang terlalu lama di gudang menyebabkan hasil panen menjadi rusak. 

Dari sisi konsumen, jika tidak bijak dalam memilih suatu produk, maka produk tersebut menjadi mudah rusak dan akhirnya dibuang. Sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam memilih produk makanan. Sedangkan food waste adalah suatu kondisi dimana makanan siap saji akhirnya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Ini memicu produksi gas metana dan karbon dioksida. Kedua gas ini tidak baik untuk bumi. 

Gas berupa karbon dioksida dan metana akan terbawa ke atmosfer bahkan dapat merusak lapisan ozon. Fungsi lapisan ozon adalah untuk menjaga kestabilan suhu bumi, jika terganggu akan mengakibatkan perubahan iklim. Penyebab kasus ini adalah orang yang tidak menghabiskan makanannya, memesan makanan yang tidak sesuai dengan porsinya, membeli makanan yang tidak sesuai dengan seleranya, dan merasa gengsi jika ketahuan makannya banyak.

Food Waste dan Food Loss Ditangani Secara Unik di Negeri Ini

Norway

Proses pengolahan limbah diserahkan kepada masyarakat dan industri setempat. Sebagai imbalannya, pemerintah Norwegia akan membayar upah kepada mereka yang mampu mengumpulkan sampah. Perusahaan industri juga diberi kesempatan yang sama.

Australia

Di Indonesia tepatnya Surabaya, dengan bertukar botol plastik, Anda bisa menikmati transportasi gratis. Di Sydney, Australia, tidak hanya mendapatkan transportasi gratis tetapi juga tiket bioskop gratis.

Swedia

Pengolahan sampah di Swedia dilakukan dengan menjadikan mall sebagai tempat khusus untuk menjual barang daur ulang atau barang yang masih layak pakai. Orang-orang menyerahkan barang-barang mereka sehingga mereka dapat memperbaikinya dan/atau menjualnya.

Brazil

Kota Terhijau Brasil, Curitiba, melakukan hal unik berupa edukasi dan sosialisasi kepada anak-anak tentang pentingnya mengolah sampah. Program jangka panjang ini memiliki dampak yang luar biasa.

Etiopia

Addis Ababa, Ethiopia, memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berbahan bakar limbah lingkungan. Tidak hanya menyediakan akses listrik, PLTU ini juga menyediakan sumber air bersih dan batu bata.

Perbedaan Food Waste dan Food Loss, Bagaimana Mengatasinya?

Kedua masalah ini belum teratasi karena keseriusan penanganannya yang cukup rendah, dan belum adanya teknologi canggih untuk mengolah limbah makanan. Sungguh mengerikan jika melihat faktanya. Manajemen penyimpanan atau kulkas sangat perlu Anda terapkan di rumah. Salah satu caranya adalah First In First Out atau urutan konsumsi berdasarkan produk yang masuk lebih dulu. Mengolah kembali sayuran atau buah-buahan yang sudah tidak segar lagi menjadi makanan ringan. 

Jika ternyata tampilannya sudah tidak segar, jangan buru-buru membuangnya. Rendam dalam air selama beberapa menit atau diolah menjadi salad. Simpan sisa makanan dalam wadah untuk disimpan di lemari es. Jika tidak habis, jangan dibuang ke tempat sampah. Yang terbaik adalah menyimpannya dalam wadah bening dan diberi label. Sebenarnya sisa buah atau sayur yang ada di rumah tangga bisa digunakan untuk merawat tubuh. Misalnya, madu dan alpukat digunakan untuk perawatan kulit dan perawatan rambut. Bubuk kopi dan gula pasir sebagai scrub alami. Anda juga bisa membuat kompos alami dari sisa makanan untuk menyuburkan berbagai tanaman di rumah. Proses pengomposan ini dilakukan ketika tidak ada alternatif lain yang dipikirkan. Pupuk bisa berbentuk cair dan padat. 

Demikian ulasan tentang Pahami Perbedaan Food Waste dan Food Loss. Semoga bermanfaat.

Catalyst Consulting