Produk-produk yang dihasilkan setiap perusahaan harus memiliki kualitas yang baik, aman, dan layak untuk dijual atau dipasarkan. Hal ini tentunya untuk menjamin keamanan dan kepuasan seluruh konsumen yang membelinya. Jika perusahaan memasarkan produk yang tidak berkualitas atau cacat, maka perusahaan akan kehilangan nama baik dan merugikan konsumen.
Produk-produk yang diproduksi setiap perusahaan memang memiliki peluang mengalami kerusakan sehingga tidak layak untuk dipasarkan. Namun, ada cara yang bisa dilakukan perusahaan agar produk-produk seperti itu tidak sampai di tangan konsumen. Bagaimana caranya? Tentunya dengan mempekerjakan karyawan yang bertanggung jawab dalam Quality Control (QC).
Artikel di bawah ini akan membahas lebih detail tentang profesi Quality Control (QC) yang meliputi pengertian, tugas, dan skill atau kemampuan yang wajib dimiliki. Yuk, simak artikel di bawah ini untuk mendapatkan informasi lengkapnya!
Apa itu Quality Control (QC)?
Quality Control (QC) merupakan suatu proses pengecekan dan pengujian yang dilakukan untuk mengukur serta memastikan kualitas suatu produk. Produk tersebut akan dicek kesesuaiannya dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
Karyawan yang memiliki profesi sebagai seorang Quality Control (QC) memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan. Ia berperan untuk meningkatkan dan mengendalikan kualitas produk sebelum akhirnya bisa dipasarkan. Seorang QC biasanya juga bekerja sama dengan Quality Assurance (QC) dalam melakukan pengujian produk.
Tidak heran jika seorang QC mendapatkan gaji yang tinggi dari perusahaan. Gaji seorang QC senior bahkan bisa mencapai 10-15 juta rupiah per bulan. Tentunya gaji tersebut disesuaikan dengan UMR dan peraturan setiap perusahaan.
Nah, salah satu persyaratan untuk menggeluti profesi QC adalah memenuhi persyaratan pendidikan tergantung jenis industri. Misalkan, perusahaan yang bergerak di bidang industri pangan akan membutuhkan staff QC lulusan program studi Teknologi Pangan/Gizi atau jurusan yang setara. Sementara itu perusahaan yang bergerak di bidang industri kimia akan membutuhkan staff QC dengan gelar Teknik Kimia/Kimia atau jurusan yang setara.
Tugas – Tugas Seorang Quality Control (QC)
Seorang QC memiliki beberapa tugas yang harus dikerjakan dengan teliti. Tugas utama seorang QC tentu saja menguji kualitas dan kuantitas produk yang diproduksi, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan atau produksi, hingga pengemasan dan pendistribusian.
Berikut ini tugas-tugas seorang Quality Control (QC):
- Menentukan standar.
- Menyiapkan dan menguji sampel produk.
- Melakukan berbagai macam metode pengujian.
- Melakukan dokumentasi ketika pengujian.
- Membuat laporan dari hasil pengujian.
- Menerapkan pengendalian kualitas sesuai standar dan sop.
- Melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan detail dari produk.
- Menganalisis penyebab produk yang tidak lolos pengujian.
- Menjaga peralatan dan fasilitas yang digunakan.
- Menyusun laporan hasil kerja.
- Membantu tugas-tugas supervisor QC.
Di dalam menjalankan semua tugas tersebut QC harus berpegang teguh pada beberapa prinsip kerja, yaitu:
- Mengedepankan Kualitas
- Quality Control adalah jiwa dari perusahaan
- Plan-Do-Action
Skill yang Wajib Dimiliki Quality Control (QC)
Seorang QC yang memiliki skill atau kemampuan memadai tentu saja bisa menjalankan tugas-tugasnya dengan baik. Apa saja kemampuan yang harus dimiliki seorang QC?
- Teliti dan berorientasi pada detail.
- Menguasai wawasan atau informasi tentang produk.
- Paham standar kualitas dan SOP perusahaan.
- Memiliki kemampuan berpikir kritis.
- Memiliki kemampuan mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah.
- Mampu berkomunikasi dengan baik.
Selain beberapa kemampuan di atas, seorang QC akan memiliki nilai tambah jika telah mengikuti berbagai pelatihan dan mendapat sertifikat. Pelatihan yang diikuti tentu saja harus berkaitan dengan spesifikasi bidang pekerjaan seorang QC.
Misalnya seorang QC yang bekerja di industri pangan harus mengikuti dan mendapat sertifikat dari beberapa pelatihan tentang standar pangan. Beberapa pelatihan yang bisa diikuti misalnya:
- HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points)
- HARCP (Hazard Analysis and Risk-based Preventive Controls)
- HAS 23000
- Food Safety
- K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
- GMP (Good Manufacturing Practice)
- FSSC 22000
Beberapa perusahaan tertentu bahkan ada yang menjadikan beberapa sertifikat di atas sebagai persyaratan untuk melamar kerja sebagai QC di perusahaan mereka. Sertifikasi keahlian tersebut memang sangat penting sebagai bukti kemampuan yang dimiliki seseorang. Selain itu, sertifikat keahlian tersebut juga bisa menjadi bekal atau modal untuk mendapatkan karir dan pendidikan yang lebih menjanjikan kedepannya.
Jika Anda berencana untuk menjadi seorang Quality Control (QC) di industri pangan atau ingin meningkatkan keahlian, maka sebaiknya Anda mengikuti beberapa pelatihan tersebut. Nah, Anda bisa mendaftarkan diri dan mengikuti berbagai pelatihan di Catalyst Consulting. Banyak keuntungan yang bisa Anda dapatkan, seperti harga yang lebih terjangkau, para trainer yang berpengalaman, dan lain sebagainya. Yuk segera daftarkan diri Anda dan ikuti seluruh rangkaian pelatihan yang diadakan Catalyst Consulting!