Keracunan makanan merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang sering kali terjadi di masyarakat. Keluhan dan gejala yang ditimbulkan pun berbeda-beda pada masing-masing orang. Hal ini tergantung pada usia, jenis kelamin, daya tahan tubuh, kondisi tubuh, dan lain sebagainya. Jumlah makanan atau minuman terkontaminasi yang dimakan juga akan mempengaruhi keluhan dan gejala yang ditimbulkan.
Penyebab seseorang mengalami keracunan makanan juga beragam. Umumnya, keracunan makanan disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri atau virus. Cara pengolahan dan penyajian makanan juga menjadi salah satu penyebab terjadinya keracunan makanan.
Meskipun demikian, sebenarnya keracunan makanan dapat dicegah melalui banyak cara yang tepat. Bahkan sebenarnya keracunan makanan dapat dicegah sejak dini lho.
Nah, berikut ini artikel yang akan membahas lebih detail mengenai gejala, penyebab, dan cara mencegah keracunan makanan pada manusia.
Simak artikel yang satu ini sampai selesai ya!
Gejala Keracunan Makanan
Keracunan makanan umumnya menyebabkan keluhan dan gejala yang berbeda-beda pada setiap orang. Berikut ini gejala keracunan yang umumnya dialami oleh seseorang:
- Badan terasa lemas bahkan pingsan
- Pusing kepala
- Kesulitan bernapas
- Kesulitan berbicara
- Kesulitan menelan
- Mual dan muntah terus-menerus
- Kram atau nyeri pada bagian perut
- Diare berlebihan, bahkan diare berdarah
- Demam tinggi
Keluhan dan gejala awal seperti ini umumnya timbul beberapa menit setelah makan makanan yang terkontaminasi atau mengandung racun. Gejala ini dapat terus dirasakan oleh penderita hingga beberapa hari atau bahkan beberapa minggu. Hal ini tentunya dilihat dari tingkat keparahan keracunan makanan yang dialami oleh seseorang.
Pada beberapa kasus, gejala-gejala keracunan makanan dapat semakin parah dan bahkan menimbulkan kematian. Oleh karena itu, ketika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut setelah mengkonsumsi makanan, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Hal ini sebagai pertolongan pertama agar gejala yang ditimbulkan tidak semakin parah dan dapat segera diatasi dengan tepat.
Penyebab Keracunan Makanan
Keracunan makanan dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti makanan yang terkontaminasi oleh bakteri, virus, parasit, atau racun yang dihasilkan organisme tertentu. Berikut ini beberapa bakteri yang biasanya mengkontaminasi makanan dan membuat seseorang yang memakannya mengalami keracunan makanan:
- Escherichia Coli (E.Coli)
- Coli merupakan bakteri yang dapat mengkontaminasi makanan seperti daging atau produk susu dan produk turunan susu yang tidak diolah dengan proses pasteurisasi yang sesuai dan tepat. Seseorang yang mengalami keracunan makanan/minuman karena bakteri ini akan mengalami kram perut dan diare setelah 6-78 jam setelah mengkonsumsinya.
- Listeria
Listeria merupakan bakteri yang biasanya ditemukan mengkontaminasi makanan cepat saji yang didinginkan. Misalnya sosis, susu, keju, dan yogurt. Setelah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi, seseorang akan mengalami gejala keracunan makanan. Gejala ini akan terus bertahan selama kurang lebih 21 hari.
- Clostridium botulinum
Clostridium botulinum merupakan bakteri yang mengkontaminasi makanan-makanan kaleng, seperti daging kaleng, kornet, ikan sarden, dan lain sebagainya. Gejala yang umumnya dialami orang yang keracunan bakteri ini adalah pusing, vertigo, lesu, dan kesulitan menelan.
Bakteri-bakteri ini bisa mengkontaminasi makanan/minuman karena beberapa penyebab. Salah satu penyebabnya adalah tidak tepatnya penanganan atau pengolahan makanan.
Cara Mencegah Keracunan Makanan Sejak Dini
Keracunan makanan disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi bakteri atau virus tertentu. Terjadinya kontaminasi ini dapat disebabkan oleh pengelolaan makanan yang tidak tepat.
Secara umum, masyarakat dapat mencegak keracunanan makanan dengan memilih bahan makan yang masih segar, menyimpan makanan dengan tepat, memasak pada suhu yang tepat, mencuci makanan, mencuci tangan, dan lain sebagainya.
Selain masyarakat, banyak pihak yang dapat melakukan pencegahan keracunan makanan di masyarakat. Salah satunya adalah perusahaan yang bergerak di industri pangan.
Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri pangan modern tentunya dapat melakukan pencegahan sejak dini agar kasus keracunan makanan tidak terjadi di masyarakat. Caranya dengan memastikan bahwa produk makanan yang diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan telah steril dari bakteri atau virus lainnya. Tentunya cara ini adalah cara paling efektif yang dapat dilakukan sejak awal untuk mencegah keracunan makanan pada konsumen.
Cara ini dapat dilakukan dengan menerapkan standar ISO 22000 yang berisi standar-standar yang berlaku secara global/internasional tentang sistem manajemen keamanan pangan (food safety).
Standar keamanan pangan dan penerapannya ini dapat dipelajari lebih dalam melalui training ISO 22000 atau training food safety yang banyak diadakan oleh lembaga-lembaga tertentu. Perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan tentunya wajib mengikutsertakan karyawan-karyawannya dalam pelatihan ini guna menjamin keamanan produk yang dihasilkan.
Untuk mengikuti pelatihan ini, Anda dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan Catalyst Consulting. Anda dapat menghubungi dan berkonsultasi dengan pihak Catalyst Consulting.